Rabu, 27 Agustus 2014

Day 6: Ulang Tahun si Tikus Kecil



Di sebuah kota kecil yang sudah terlelap. Seekor tikus kecil membuka catatannya. “Gigi seri Arthur sudah selesai. Begitu juga dengan Gary. Kedua gigi taring Christ barusan kubereskan. Tinggal geraham depan milik Lily…”, gumamannya berhenti. Bayangan kucing yang dipelihara Lily melintas.

Sambil menyeret kakinya, ia mengendap-ngendap masuk ke rumah Lily dan menyelinap dari bawah pintu. Tidak ada suara sama sekali. Semua pasti sudah tertidur. Sebuah siluet hitam berbulu nampak di tembok ruang tamu. Tikus kecil mundur selangkah demi selangkah karena takut. Namun samar-samar ia mendengar suara dengkuran. Monster itu tertidur! Kucing itu tidak akan mencelakakannya. Ia harus segera bergegas menyelesaikan pekerjaannya!

Si tikus menyelinap masuk ke kamar Lily, menyelipkan kaki gesitnya ke bawah bantal Lily dan menukar gigi geraham Lily dengan sekeping koin emas, dan segera keluar secepat ia masuk ke kamar itu. Ia bergegas keluar rumah, namun celaka! Monster itu bangun dan memandangnya dengan mata kecilnya yang kuning dan kejam.

Tikus kecil memasukkan kakinya ke dalam tas yang ia bawa. Ia meraih sebuah kotak yang menimbulkan suara seperti lenguhan sapi. Ia menggoyangkan kotak tersebut dan lenguhan keras memenuhi seluruh ruang tamu. Kucing yang dari tadi mengejarnya tertegun. Matanya berusaha mencari asal suara lenguhan itu.

Ketika kucing sibuk mencari suara itu, tikus kecil melesat secepat roket keluar rumah. Ia berlari sepanjang trotoar. Ia mendengar si kucing mengeong dengan marah karena membiarkan mangsanya kabur begitu saja. Si tikus tergeletak di tanah kelelahan. Dalam hati ia bertanya, sampai kapan ia dapat menghindari si kucing.

Ia kembali berjalan dengan susah payah, “Ah sudahlah… aku lelah”. Tikus kecil lelah mempertaruhkan nyawanya demi anak-anak. Esok ia akan memanggil seluruh rakyat tikus dan membuat sidang istimewa untuk menjelaskan keputusannya. Sampai di rumahnya, ia langsung tertidur ketika kepalanya menyentuh bantal.

Keesokan harinya, ia dibangunkan oleh suara ribut. Ia membuka matanya sedikit dan ia melihat ratusan kepala kecil yang bernyanyi menurut irama. “Se-la-mat u-lang ta-hun ti-kus ke-cil!” Astaga! Dia lupa sama sekali akan ulang tahunnya. Ia duduk di tempat tidurnya bersama keluarga dan rekan-rekannya. Dengan wajah gembira, mereka tersenyum karena mereka punya kejutan yang menyenangkan untuk tikus kecil ini.

Tikus kecil tersenyum membalas senyuman mereka, namun di dalam hati, ia sedih memikirkan kekecewaan yang ditimbulkan ketika ia mengumumkan pengunduran dirinya. Semua sudah berkumpul. “Ini saatnya”, pikir si tikus kecil.

Seekor anak tikus yang manis menyerahkan bungkusan ke atas tempat tidurnya dan berkata bahwa semua ikut berpartisipasi dalam hadiah ini. Si tikus kecil menyobek kertas kadonya dan terlihat sebuah kotak. Di atasnya, ada tulisan yang membuatnya tersenyum lebar. Ia melompat dari tempat tidurnya dan berseru, “Sebenarnya hari ini aku akan mengumumkan kabar besar: Aku tidak akan berhenti memenuhi kewajibanku untuk anak-anak. Ini semua berkat ide hebat yang kalian berikan kepadaku… sebuah pistol air untuk menakuti kucing!”

“Yeay… Hidup tikus kecil! Hip hip hura! Hip Hip Huraaa!”, teriak semua temannya dengan gembira.

#fairytale #dongeng #dongenganak #ceritaanak #fabel #30harimendongeng

Dikutip dari 30 Cerita Ulang Tahun, karangan Catherine Mory




Ps: Maafkan hari ini telat ngepost... sedang banyak kerjaaann...huhuuu.. but please enjoy your little time with this story ^^ *hug*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar