Sabtu, 23 Agustus 2014

Day 2 : Pak Tua dan Si Cerewet



Di atas lahan tuan tanah yang kaya raya, hiduplah Pak tua yang pendiam dan istrinya yang cerewet.

Suatu hari, Pak tua menemukan kuali penuh emas di hutan, namun ia ragu untuk memberitahu istrinya, karena istrinya adalah orang yang cerewet dan senang bicara... Pak tua takut istrinya membocorkan rahasia ini kepada tuan tanah, dan tuan tanah akan menagih emas2 itu darinya...

Akhirnya pak tua punya ide! Ia menunggu hari ulang tahun istrinya, dan melaksanakan rencananya. Ia menggantungkan kue di semak2, mengikat kelinci di tengah kolam, dan memasang ikan di semak belukar. Lalu ia pergi menemui istrinya

"Selamat ulang tahun, Istriku tersayang. Aku punya kejutan untukmu. Tapi berjanjilah untuk tidak membocorkan cerita ini pada siapapun."

Si istri yang cerewet setuju. Kemudian mereka pergi ke hutan, tempat dimana Pak tua menyembunyikan emasnya. Dalam perjalanan ke hutan, si istri takjub akan pohon tempat ikan tumbuh, semak tempat kue berayun-ayun, dan kolam tempat orang memancing kelinci. Ia kagum akan semuanya itu, terlebih lagi akan emas yang disimpan suaminya.

Keesokannya, istri cerewet ini pergi mencuci baju di sungai. Ia menahan diri sebisa mungkin untuk tidak membicarakan keajaiban yang ditunjukkan suaminya, namun ia tidak tahan. Lidahnya begitu menggelitiknya dan membuatnya gatal. Akhirnya, ia menceritakannya kepada semua orang, dan akhirnya tuan tanah juga mendengar hal itu. Di malam hari, tuan tanah datang ke rumah Pak tua dan istrinya. Ia mengetuk pintu dengan keras. “Pak Tua, serahkan emas-emas itu!” Pak tua pura-pura heran. "Jangan berbohong, istrimu sudah menceritakan semuanya", kata si tuan tanah.

"Tapi anda tahu kan bahwa ia suka berbicara melantur? Ia sudah tua, pikirannya tidak waras lagi" kata Pak tua. Tuan tanah memanggil istri pak Tua dan memintanya untuk menceritakannya lagi. Dengan senang hati, istrinya bercerita. "Ceritanya panjang, tuan. Ketika kami pergi ke hutan untuk membongkar emas, kami melihat semak-semak yang penuh dengan kue, kolam memancing kelinci, dan pohon berbuah ikan." Mendengar itu, tuan tanah mengernyitkan dahi. "Apa-apaan ini?” ujarnya berang, “Baiklah pak tua. Anda memang benar. Istrimu memang suka melantur. " Tuan tanah akhirnya meninggalkan keluarga Pak tua. Pak tua berhasil menyelamatkan emasnya dan sang istri bebas berbicara, sekarang tidak ada seorangpun yang percaya kepadanya :)


#fairytale #dongeng #ceritaanak #dongengulangtahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar