Minggu, 15 April 2012

Telur, Kelinci, dan Easter :)

Minggu, 15 April 2012
12.05

Hari raya Paskah baru lewat seminggu yang lalu. Saya dan umat Katolik di seluruh dunia masih merasakan euphoria perayaan maha agung ini. Baru seminggu yang lalu, saya merasakan liburan yang sebenarnya bukan liburan, karena saya tetap datang ke kampus, sekedar latihan atau sekalian ikut ibadat dan misa. Saya juga ikut-ikutan kepo sama panitia Paskah. Tahun ini adalah tahun pertama saya tidak menjabat apapun dalam kepanitiaan Paskah. Biasanya, saya pasti berada di satu divisi, Liturgi. Selama tiga hari perayaan ini, saya mencoba mencari inspirasi untuk kembali menulis tentang masa Paskah, tapi saya ga berhasil menangkap ilham. Mungkin karena saya juga terlalu sibuk mengurus latihan VOX Alberti yang penuh darah selama persiapan Paskah :p

Tidak lama setelah hari Minggu berlalu, saya menemukan post unik dari seorang teman misdinar paroki tetangga. Kenapa saya bilang unik? Karena di post itu terdapat sebuah penjelasan singkat yang intinya memberitahukan bahwa tradisi telur, kelinci, dan ucapan “Happy Easter” sebenarnya merupakan ajaran sesat. Saya lupa mengingat secara detail dan secara pintar tidak meng-copy post yang menarik itu, karena saya berpikir bahwa si pengirim tidak akan menghapusnya. Pada intinya, post itu bercerita kalau telur dan kelinci itu ga ada hubungannya sama Paskah dan ucapan Happy Easter adalah sesat karena berkaitan dengan pemujaan Dewa zaman dahulu yang entah siapa namanya itu. Post ini menjadi semakin menarik, karena ada tanggapan sana-sini yang meminta penjelasan lebih lanjut, namun si empunya post bilang kalau dia ga ada info lagi karena cuma share dan copas dari orang lain. Saya awalnya ga peduli-peduli amat, sampai junior saya di Mistara mengirimkan sms, “Kak, udah baca wallnya **** yang ada di grup dekenat tentang ‘Happy Easter’? Emang itu bener ya? Setau aku telur itu malah lambang ‘terlahirnya kembali’… Hemm… Sapa tau lu tau kaks”

Saya memang ga tau banyak makna dari simbol-simbol Katolik dan urusan istilah-istilah bahasa itu. Saya akhirnya mencoba untuk menginterpretasikan barang-barang dan ucapan itu menurut versi saya sendiri. Ga usah terlalu dipercaya dan ga usah diperdebatkan juga. Toh ini versi saya, kalau ada di antara kamu yang ga setuju sama saya, ga masalah juga kok. Pertama, saya mau menginterpretasikan si telur.
Saya sependapat dengan junior saya yang bilang bahwa telur itu adalah lambang kehidupan baru. Telur adalah bentuk perlindungan pertama dari unggas-unggas dan beberapa hewan lainnya. Telur kecil itu berisi individu baru yang bisa menjadi apa saja. Paskah juga mengajak manusia menjadi baru. Bukan kembali menjadi seperti bayi baru lahir seperti yang dibayangkan oleh Nikodemus (bener ga sih?), tetapi menjadi individu yang imannya diperbaharui. Paskah membuat kita kembali menetas seperti anak ayam. Meretakkan cangkang dosa yang selama ini menghimpit dan membuat dunia kita jadi sempit. Segalanya diperbaharui dalam Paskah, termasuk janji baptis kita. Dalam misa malam Paskah juga biasanya dilaksanakan pembaptisan. Baptis adalah salah satu sakramen inisiasi yang membuat mereka yang dibaptis masuk dalam kehidupan yang baru. Kehidupan sebagai anak-anak Allah dalam Kerajaan Allah.

Kristus sendiri juga meretakkan kubur dan bangkit menjadi pribadi dalam wujud baru dengan porsi cinta dan kesucian yang sama. Cangkang telur adalah lambang perlindungan bagi individu yang di dalamnya. Cangkang menjadi zona nyaman bagi individu yang berlindung di baliknya. Ketika kita berani keluar dari cangkang ini, berarti kita keluar dari zona nyaman kita, zona yang kita jalani setiap harinya, zona yang mungkin berisi dosa-dosa dan kelemahan kita dalam dunia. Keluar dari zona nyaman ini memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa sama sekali. Saat-saat seperti ini mengingatkan kita untuk berani keluar dari zona nyaman duniawi kita dan mencoba zona baru yang sesuai dengan rencana Allah. Adakah yang sudah berani menjadi individu baru di zona yang baru?

Simbol kedua adalah kelinci. Hewan lucu berkaki empat dan bertelinga panjang (dan kadang berperut buncit) ini juga seringkali muncul dalam ucapan Selamat Paskah dan dekorasi paskah. Saya juga ga ngerti sih kenapa harus kelinci… Hahaha… Mungkin rencananya seperti ini, kelinci adalah hewan bertelinga panjang. Telinga adalah alat pendengaran makhluk hidup. Telinga adalah saluran dimana Tuhan menyampaikan pesannya pada manusia. Lewat telinga, manusia mendengarkan sabda Tuhan sebelum meresapkannya dalam hati masing-masing dan akhirnya dilupakan atau dilakukan. Telinga kelinci yang panjang mungkin ingin mengingatkan kita bahwa kita sebagai ciptaan yang paling dikasihinya harus mau mendengar lebih banyak lagi… harus bisa lebih peka mendengar suara Tuhan yang tidak keluar dari mulut Tuhan secara langsung, tetapi melalui firman-firman Tuhan atau bahkan lewat kejadian-kejadian di sekitar kita. Sabda-sabda yang sudah masuk ke telinga ini bukan cuma minta didengar, tetapi juga minta dijawab dan diaplikasikan dalam hidup sehari-hari. Munculnya kelinci dalam kartu-kartu Selamat paskah mungkin mau mengingatkan kita untuk semakin belajar mendengarkan sabda dan menjawab panggilan itu.

Nah… yang terakhir adalah perihal ucapan Happy Easter yang entah kenapa alasannya dibilang sesat. Ucapan seperti ini katanya berkaitan dengan peringatan dewa dewi apalah itu ga tau. Hmmm, perayaan Katolik sepertinya berkaitan sekali dengan tradisi-tradisi dari Yunani atau zaman dulu itu lah ya… Natal juga katanya bukan dirayakan pada tanggal 25 Desember, karena itu bukan tanggal kelahiran Yesus. Yah… apapun itu, toh umat Kristiani tidak pernah mau ribet untuk memindahkan hari Natal ke tanggal lain. Begitu juga dengan ucapan Paskah. Kita seakan sudah terbiasa menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris, Happy Easter, dan malas mengubahnya menjadi Happy Passover atau menggunakan bahasa Indonesia sendiri. Saya sendiri lebih senang memaknai ucapan ini dibandingkan Passover… btw, Passover itu artinya apa ya? Saya taunya Fly over nih…

Easter… saya memecah satu kata ini menjadi dua bagian, yaitu ‘East’ dan ‘er’. East diterjemahkan sebagai arah Timur dalam bahasa Indonesia. Saya menghubungkan timur ini dengan Matahari… matahari terbit di sebelah timur kan ya? Matahari adalah benda langit yang bercahaya… bersinar… dan memberikan kehidupan bagi orang-orang yang memilikinya. Imbuhan ‘er’ di belakangnya memberikan kesan ‘bertambah’. Kristus yang bangkit dilambangkan dengan cahaya yang menghalau kegelapan. Cahaya ini digambarkan dengan lilin saat perayaan Paskah. Tapi, kalau kita lihat lebih jauh lagi, Kristus yang bangkit, yang menjadi cahaya ini, dirayakan pada Minggu Paskah. Kristus diyakini bangkit pada pagi hari. Kehadiran Kristus yang menjadi matahari bagi dunia yang penuh dosa inilah yang dirayakan pada Paskah, menurut saya.

Dengan perayaan Paskah ini, umat Kristiani yang mengikut Kristus pun diajak menjadi matahari bagi orang-orang di sekitarnya. Seperti matahari yang terbit di sebelah Timur dan bersinar ke seluruh dunia, kita pun diajak untuk bersinar menerangi kehidupan orang-orang di sekitar kita dengan cara-cara sederhana. Langkah-langkah dan perbuatan kecil yang bermakna di mata Allah. Kita diajak untuk bertambah terang. Diajak untuk memiliki cahaya yang kemilau tetapi hangat, sehingga orang-orang tidak menjauhi kita, namun semakin dekat dengan kita dan semakin dekat dengan Allah tentunya.

Nah… begitulah kira-kira saya memaknai simbol-simbol Paskah yang ada di sekitar saya saat ini. Ga peduli dengan ajaran sesat ini itu, saya tetap memaknai Paskah sebagai kebangkitan Kristus yang mengajak kita untuk meretakkan dosa, semakin mendengarkan Tuhan, dan semakin bersinar. Selamat Paskah 2012! Tuhan Berkati! :D

(Paskah adalah suatu momen untuk berefleksi, sudah PAS KAH kita masuk ke kerajaan Allah? –Rangga Pranendra, 22 tahun, musisi)

2 komentar:

  1. Memang semua tergantung yang memandang. Dalam hal ini, pandangan saya bahwa Easter dan Paskah sudah merupakan perayaan yang berbeda meski dalam kenyataannya Hari Raya Paskah terjadi dalam minggu yang sama dengan perayaan Easter. Hanya beda hari saja.

    Di Eropa, mayoritas atau kebanyakan orang-orang nya kurang paham agama, sehingga sering meliberalkan / menyepelekan hal yang harusnya di anggap sakral seperti pengucapan Selamat Paskah. Parahnya, ini sudah membudaya sampai sekarang.

    Kata Paskah dalam bahasa inggris yaitu Passover. Yang berarti melewatkan. Sementara dalam terjemahan versi King James, Paskah itu Easter. Siapa yg salah ? sudah pasti yang King James.

    Coba search di google tentang perayaan Easter itu. Nah, nanti baru kebuka pikiranmu tentang kebenaran yang sesungguhnya.

    Kalau salah kenapa masih ikut-ikutan ? Kalau malas, ya jangan ikut Tuhan Yesus. Karena sebagai pengikutnya, kita harus mau terus belajar. Jangan sesat ! Baca Efesus 5:6.

    Tuhan Yesus Memberkati :)

    BalasHapus
  2. Halo, terima kasih sudah mengirimkan komentar di blog saya... :)

    Terima kasih juga untuk masukannya ya...
    Sekali lagi di tulisan saya, saya tidak mencari apa atau siapa yang salah dan apa atau siapa yang benar kok... Saya hanya menulis untuk kesenangan saya dan tulisan saya juga tidak untuk digunakan sebagai sumber tulisan atau renungan dimanapun dan buat siapapun :D

    Tapi terima kasih atas semua masukannya ya... Semoga yang membaca komentar kamu bisa menemukan paskah yang sejatinya...

    Selamat Paskah :)

    BalasHapus