Minggu, 09 Januari 2011

Akulah Bintang-Nya

Judul tulisan kali ini guw ambil dari renungan yang dibawain bokap guw sendiri di natalan misdinar Klara siang tadi… Sebelum ingatan guw melupakannya, maka guw akan mencoba menuliskan renungannya dengan cara guw sendiri… Semoga ga ada makna yang berubah… Enjoy :)

Renungan ini, seperti biasa diawali dengan pertanyaan, “Apa kabar?” yang dijawab dengan “Luar biasa!!!” Ketika ditanya kembali, kenapa luar biasa, malah pada bengong…aishh…dasar bocah misdinar… hahhaaa… Jawaban yang keluar: “Karena kita berkumpul di sini…”, “Karena kita anak Tuhan”, daaann “Karena kita punya Tuhan yang luar biasa, maka kita juga luar biasa…kan kita anaknya”  jawaban logis!!! Hahahaha…

Jawaban yang lebih tepat sebenarnya seperti ini, kenapa kita luar biasa? Karena kita yang dipilih Allah untuk berada di tempat ini… dibimbing Roh Kudus ke kapel dan ikut acara natalan mendadak ala pembimbing misdinar… :D

Berhubung ini adalah acara Natal, maka dibahaslah semua yang berhubungan dengan Natal… Siapa saja peran-peran yang ikut serta ambil dalam Natal? Maria… Yosep… Bayi Yesus (tentunyaa…)… Para gembala… Malaikat… Orang majus… dan satu yang sering terlupakan… BINTANG. Semua punya peran penting di dalam kelahiranNya… dan semua punya keterkaitan dengan tugas kami sebagai misdinar… Orang pertama yang berperan besar dalam Natal adalah bunda Maria dan Santo Yoseph… Kedua orang ini menjadi orang-orang yang muncul sebagai tokoh yang patuh… Dari sekian banyak cewe cantik di zaman sana….dari sekian banyak cowo ganteng di abad itu… Maria dan Yoseplah yang dipilih Tuhan… analoginya… dari sekian banyak anak muda yang ada di Paroki, kami inilah yang dipanggil dan dipilih Tuhan sendiri untuk jadi orang-orang yang paling dekat denganNya… Ga semua orang boleh melayani Tuhan sendiri dan kami termasuk orang yang boleh… Proud!

Siapa yang jadi para majus? Para umat! Kenapa begitu? Karena mereka adalah pencari Tuhan dalam ekaristi… Mereka datang dari mana saja dan membawa persembahan mereka untuk mencari Tuhan… dan apakah mereka bisa menemukan Tuhannya jika kita yang notabene adalah orang paling gampang diliat di altar bersikap grasak-grusuk dan ga khidmat?

Siapa yang jadi bintang? Kita..! MISDINAR…! Kenapa begitu? Karena dengan terang kita sendiri, kita menghantar umat untuk masuk ke dalam keheningan… Banyak orang yang bilang, kalo misa tanpa misdinar rasanya kaya malam tanpa bintang… *to be continue..tidur dulu...hhw..*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar