Rabu, 21 Juli 2010

Untuk Kau yang Telah Pergi

Masih ada dalam ingatanku,
sejuta senyuman hangatmu yang memeluk tubuh rapuhku.
Masih hangat dalam memoriku,
cinta tak terbendung yang kau aliri dalam raga ini.
Matamu yang teduh menawarkan terang milyaran kejora.
Lenganmu yang lembut menghadirkan kekuatan tak terukur.
Hatimu yang manis meneguhkan perjuangan hidupku ini.
Langkahmu yang tegap membuatku yakin akan segala pilihan duniaku,
karena aku tahu ada namaku terukir di dalam tiap doamu…
karena aku selalu mendengar diriku dalam tiap bisikmu padaNya…
Kini, tidurlah yang nyenyak…
Senja telah merebahkan dirinya di bahumu yang kokoh,
namun, bukan berarti kau telah kalah…
Kau telah menjadi pemenang akan segala yang hidup di pertiwi ini.
Kau telah melukis pelangi yang cantik di langit biruku,
Kini, berlayarlah yang jauh…
Berlarilah menyusuri keabadian yang terukir untukmu.
Berjalanlah menuju Firdaus abadi, tempat selayaknya kau bertakhta.
Semua titik air mata dan kepedihan yang kau teteskan di tanah ini,
akan terganti dengan melodi nada kebanggaanmu…
Semua ketulusan yang kau torehkan pada hati insan
akan menjadi sayap yang menerbangkanmu ke nirwana sana…
Malaikatku,
tetaplah kau bernafas dalam memoriku,
tetaplah kau bernyanyi dalam kebisingan metropolitan ini
agar aku tetap memiliki sandaran ketika aku terkulai
agar aku tetap memilikimu dalam atmosferku…
Selamanya…

00:58 WIB
22 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar