Jumat, 23 Juli 2010

Langit yang mendengar (+behind the scene)

Biarkan aku meratap,
ketika birumu menyentuh raganya.
Biarkan aku berteriak nelangsa,
ketika semarakmu mengajaknya menari menembus awan.
Biarkan aku menundukkan hatiku,
ketika kau berhasil menggodanya untuk duduk bersamamu.
Waktu terus berputar bersama detiknya…
Membuat ia makin terbenam dalam pelukan keabadian.
Dalam memoriku masih terlukis jelas,
lekuk dan lengkung maha indah yang mengukir siluetnya
ketika bermain ilalang sore itu.
Dalam penglihatanku masih tercium samar,
seribu edelweiss yang tertumpah di pucatnya kulitnya
namun ia tetap menciptakan surga bagi duniaku.
Langit yang mendengar…
Temani aku mengais sisa keindahannya yang diwariskan untukku
Temani aku meraih serpihan-serpihan kesempurnaan yang retak sudah
Langit yang mendengar…
Kau yang merengkuh tiap asa yang muncul dalam bulir air mata,
sampaikan pesan-pesan kerinduan yang tak pernah sanggup ia dengar di sini.
Kau yang menangkap tiap doa yang hadir bersama harap,
rajutkanlah seribu sayap kupu-kupu untuk menerbangkannya ke nirwana ketujuh
Untuk dia…
Sang malaikat terindah
Yang kini abadi milikmu...

01:06
240710





behind the scene
tulisan ini guw buat sebagai lanjutan dari "Untuk Kau yang Telah Pergi". Idenya muncul hanya berbeda 5 menit setelah guw nulis yang satu...cuma karena jam berdetak tiga kali di tengah malam, akhirnya guw memutuskan untuk tutup reddie dan bobo cantik..qiqiqiqi...
dengan satu inspirator, guw menemukan dua tulisan kata hati dan satu quotes...ahh,tante ini hebat sekaliii... :) bahkan ketika guw tidak mengenal dy, dy bisa menjadi sosok insprator guw...apalagi kalo guw kenal dy... =) semoga kita bisa bertemu di surga yah, tante... nanti aku bikinin banyakkkkkbanyaakk tulisan buat tante lagi ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar