Judul tulisan kali ini guw ambil dari renungan yang dibawain bokap guw sendiri di natalan misdinar Klara siang tadi… Sebelum ingatan guw melupakannya, maka guw akan mencoba menuliskan renungannya dengan cara guw sendiri… Semoga ga ada makna yang berubah… Enjoy :)
Renungan ini, seperti biasa diawali dengan pertanyaan, “Apa kabar?” yang dijawab dengan “Luar biasa!!!” Ketika ditanya kembali, kenapa luar biasa, malah pada bengong…aishh…dasar bocah misdinar… hahhaaa… Jawaban yang keluar: “Karena kita berkumpul di sini…”, “Karena kita anak Tuhan”, daaann “Karena kita punya Tuhan yang luar biasa, maka kita juga luar biasa…kan kita anaknya” jawaban logis!!! Hahahaha…
Jawaban yang lebih tepat sebenarnya seperti ini, kenapa kita luar biasa? Karena kita yang dipilih Allah untuk berada di tempat ini… dibimbing Roh Kudus ke kapel dan ikut acara natalan mendadak ala pembimbing misdinar… :D
Berhubung ini adalah acara Natal, maka dibahaslah semua yang berhubungan dengan Natal… Siapa saja peran-peran yang ikut serta ambil dalam Natal? Maria… Yosep… Bayi Yesus (tentunyaa…)… Para gembala… Malaikat… Orang majus… dan satu yang sering terlupakan… BINTANG. Semua punya peran penting di dalam kelahiranNya… dan semua punya keterkaitan dengan tugas kami sebagai misdinar… Orang pertama yang berperan besar dalam Natal adalah bunda Maria dan Santo Yoseph… Kedua orang ini menjadi orang-orang yang muncul sebagai tokoh yang patuh… Dari sekian banyak cewe cantik di zaman sana….dari sekian banyak cowo ganteng di abad itu… Maria dan Yoseplah yang dipilih Tuhan… analoginya… dari sekian banyak anak muda yang ada di Paroki, kami inilah yang dipanggil dan dipilih Tuhan sendiri untuk jadi orang-orang yang paling dekat denganNya… Ga semua orang boleh melayani Tuhan sendiri dan kami termasuk orang yang boleh… Proud!
Siapa yang jadi para majus? Para umat! Kenapa begitu? Karena mereka adalah pencari Tuhan dalam ekaristi… Mereka datang dari mana saja dan membawa persembahan mereka untuk mencari Tuhan… dan apakah mereka bisa menemukan Tuhannya jika kita yang notabene adalah orang paling gampang diliat di altar bersikap grasak-grusuk dan ga khidmat?
Siapa yang jadi bintang? Kita..! MISDINAR…! Kenapa begitu? Karena dengan terang kita sendiri, kita menghantar umat untuk masuk ke dalam keheningan… Banyak orang yang bilang, kalo misa tanpa misdinar rasanya kaya malam tanpa bintang… *to be continue..tidur dulu...hhw..*
Ini adalah cerita saya, tentang dunia tempat saya berdiri dan berpijak, tentang keluarga saya, tentang sahabat saya, tentang cinta dan benci, tentang masa lalu dan masa kini. Saya tidak meminta anda untuk protes... Semua ini cerita saya dan mari berbagi tulisan :)
Minggu, 09 Januari 2011
Sabtu, 01 Januari 2011
Manusia Kembang Api...
Hari pertama tahun baru…subuh pertama di tahun 2011… Entah kenapa, rasa ingin menulis guw lagi muncul lagi… 31 Desember 2010, hambar setengah mati hidup guw… Guw menghabiskan 15 jam buat tidur…gyahahahaaa…Kaya orang punya masa depan suram…qiqiqiqi…
Satu hari penuh guw ga ngapa-ngapain selain makan dan tidur… Berasa banget jadi anak babi…Terus akhirnya guw berangkat ke gereja diiringi dengan kebawelan oma… tadaaa, guw telaat *nyaris ajaaa* dan ga jadi tugas lektor dehh…huhuuu… Akhirnya guw nyerobot tugas jaga dupanya anak-anak guw…sambil menjadi pewarta kabar yang bikin shock anak-anak…hahahaaaa… :) Pulang ke rumah, setelah ncong curhat colongan sambil nangis-nangis *hugg ncongg huuugg…*
Waktu jarum jam semakin dekat ke angka 12, bukannya guw berdoa, guw malah sibuk bantuin nyokap guw masangin stiker di plastik buat cokelat. Guw sibuk chatting sama rocky yang pertama kali nanya “Nyaa, inget setaun lalu gak?” FYI, taun lalu guw taun baruan di jalan gara2 nganterin Rocky pulang ke rumahnya yang macetnya semapun-ampunan… Dan dimulailah percakapan dua manusia galau yang ditinggal pacar masing-masing. Nyaris jam 12, guw naik ke loteng rumah guw, dan ngeliatin kembang api yang nyala terang banget tapi berisiknya bikin omaigot. Guw nanya ke Rocky, “Ky, ga keluar liat kembang api? Lumayan buat ngobatin perasaan galau…” Kata Rocky, “Yaah, nyaa… Kembang api tiap taun mah begitu-begitu aja… Ga ada perubahannya.” Guw manggut-manggut.
Yeah, kembang api yang sama di setiap tahunnya. Corak yang sama, di jam yang sama, dengan orang yang sama ketika menyalakan kembang api mereka *guw sih taruhan, orangnya bakalan itu lagi-itu lagi* yang berbeda hanyalah digit angka yang berganti… Ketika guw melihat kembang api itu, guw pun berpikir banyak. Guw memang bukan filsuf, tapi guw kadang suka berpikir nakal dan lebih mendalam ketika melihat sesuatu. Misalnya kembang api ini. Satu hal yang terlintas di pikiran guw, guw inget banget dulu ada yang bilang kalau ornamen natal atau valentine itu hanya akal-akalan kaum yang bisa melihat celah bagaimana mencari uang dan diproteslah habis-habisan. Lalu bagaimana dengan petasan, kembang api, jagung, dan lain-lain juga? Bukannya sama? Kenapa ga diprotes?
Kembang api yang sama… Yang selalu guw lihat dari atap rumah setiap tanggal 31 Desember malam setiap tahun… Terangnya seakan mengingatkan guw… Apakah guw selama tahun ini menjadi pribadi yang sama dengan guw di tahun sebelumnya? Persis seperti kembang api… Terangnya sama, waktunya sama, bentuknya sama… Apakah guw, yang adalah makhluk hidup, sama-sama tidak berkembangnya seperti kembang api yang adalah benda mati? Setiap orang punya resolusi dan harapan baru di tahun yang baru dan setiap orang juga punya kesempatan yang sama…365 hari kalender *atau mungkin lebih cepat, karena udah dipanggil duluan* untuk mewujudkan semuanya, memenuhi resolusinya. Pertanyaannya, berapa banyak dari kita yang berhasil mewujudkan, at least, 50% dari apa yang kita rencanakan? Berapa banyak yang berubah?dan kenapa?
Guw bukan tipikal orang yang seneng bikin resolusi di awal tahun. Resolusi guw cukup sederhana, jadi lebih baik di tahun 2011. Udah itu doang… Buat guw, hidup udah cukup ribet, dan jangan dibikin ribet lagi dengan membuat resolusi yang belom tentu bisa guw penuhin *jangankan dipenuhin, mungkin inget aja udah susah…hahaha*. Tentu saja, guw tidak mau menjadi manusia kembang api…
Menjadi kembang api memang indah… membuat langit yang cerah ceria semalam menjadi semakin lebih menarik untuk dipandang… Tapi kembang api cuma muncul sekejap, indahnya menjadi hitungan detik, lalu hilang… Meninggalkan langit jadi hitam lagi, jadi sepi lagi… Dan guw ga mau menjadi kembang api itu… Karena berarti guw menjadi manusia yang stabil dan tidak berubah…Karena berarti guw menjadi orang yang meninggalkan kesan di hati orang tapi cuma sekejap… Guw ga mau menjadi seperti itu… Guw ingin menjadi manusia yang move on dan bisa meninggalkan kesan yang bagus dan tahan lama di hati orang.
Weeeii, akhirnya guw ga bisa konsentrasi untuk melanjutkan tulisan guw… Di rumah sakit ternyata berisiknya unyu.unyu banget yeee… Baiklah..semoga tulisan ini menjadi pembuka jalan otak guw untuk tetap menulis di tahun 2011 ini… Selamat tahun baru semuanya… Semoga tahun 2011 bisa dikalahkan dengan semangat dan kebersamaan kita… God Bless U all..
Ayo semangat hadapi 2011!!!
*kecupsayang..Muaaachh*
Satu hari penuh guw ga ngapa-ngapain selain makan dan tidur… Berasa banget jadi anak babi…Terus akhirnya guw berangkat ke gereja diiringi dengan kebawelan oma… tadaaa, guw telaat *nyaris ajaaa* dan ga jadi tugas lektor dehh…huhuuu… Akhirnya guw nyerobot tugas jaga dupanya anak-anak guw…sambil menjadi pewarta kabar yang bikin shock anak-anak…hahahaaaa… :) Pulang ke rumah, setelah ncong curhat colongan sambil nangis-nangis *hugg ncongg huuugg…*
Waktu jarum jam semakin dekat ke angka 12, bukannya guw berdoa, guw malah sibuk bantuin nyokap guw masangin stiker di plastik buat cokelat. Guw sibuk chatting sama rocky yang pertama kali nanya “Nyaa, inget setaun lalu gak?” FYI, taun lalu guw taun baruan di jalan gara2 nganterin Rocky pulang ke rumahnya yang macetnya semapun-ampunan… Dan dimulailah percakapan dua manusia galau yang ditinggal pacar masing-masing. Nyaris jam 12, guw naik ke loteng rumah guw, dan ngeliatin kembang api yang nyala terang banget tapi berisiknya bikin omaigot. Guw nanya ke Rocky, “Ky, ga keluar liat kembang api? Lumayan buat ngobatin perasaan galau…” Kata Rocky, “Yaah, nyaa… Kembang api tiap taun mah begitu-begitu aja… Ga ada perubahannya.” Guw manggut-manggut.
Yeah, kembang api yang sama di setiap tahunnya. Corak yang sama, di jam yang sama, dengan orang yang sama ketika menyalakan kembang api mereka *guw sih taruhan, orangnya bakalan itu lagi-itu lagi* yang berbeda hanyalah digit angka yang berganti… Ketika guw melihat kembang api itu, guw pun berpikir banyak. Guw memang bukan filsuf, tapi guw kadang suka berpikir nakal dan lebih mendalam ketika melihat sesuatu. Misalnya kembang api ini. Satu hal yang terlintas di pikiran guw, guw inget banget dulu ada yang bilang kalau ornamen natal atau valentine itu hanya akal-akalan kaum yang bisa melihat celah bagaimana mencari uang dan diproteslah habis-habisan. Lalu bagaimana dengan petasan, kembang api, jagung, dan lain-lain juga? Bukannya sama? Kenapa ga diprotes?
Kembang api yang sama… Yang selalu guw lihat dari atap rumah setiap tanggal 31 Desember malam setiap tahun… Terangnya seakan mengingatkan guw… Apakah guw selama tahun ini menjadi pribadi yang sama dengan guw di tahun sebelumnya? Persis seperti kembang api… Terangnya sama, waktunya sama, bentuknya sama… Apakah guw, yang adalah makhluk hidup, sama-sama tidak berkembangnya seperti kembang api yang adalah benda mati? Setiap orang punya resolusi dan harapan baru di tahun yang baru dan setiap orang juga punya kesempatan yang sama…365 hari kalender *atau mungkin lebih cepat, karena udah dipanggil duluan* untuk mewujudkan semuanya, memenuhi resolusinya. Pertanyaannya, berapa banyak dari kita yang berhasil mewujudkan, at least, 50% dari apa yang kita rencanakan? Berapa banyak yang berubah?dan kenapa?
Guw bukan tipikal orang yang seneng bikin resolusi di awal tahun. Resolusi guw cukup sederhana, jadi lebih baik di tahun 2011. Udah itu doang… Buat guw, hidup udah cukup ribet, dan jangan dibikin ribet lagi dengan membuat resolusi yang belom tentu bisa guw penuhin *jangankan dipenuhin, mungkin inget aja udah susah…hahaha*. Tentu saja, guw tidak mau menjadi manusia kembang api…
Menjadi kembang api memang indah… membuat langit yang cerah ceria semalam menjadi semakin lebih menarik untuk dipandang… Tapi kembang api cuma muncul sekejap, indahnya menjadi hitungan detik, lalu hilang… Meninggalkan langit jadi hitam lagi, jadi sepi lagi… Dan guw ga mau menjadi kembang api itu… Karena berarti guw menjadi manusia yang stabil dan tidak berubah…Karena berarti guw menjadi orang yang meninggalkan kesan di hati orang tapi cuma sekejap… Guw ga mau menjadi seperti itu… Guw ingin menjadi manusia yang move on dan bisa meninggalkan kesan yang bagus dan tahan lama di hati orang.
Weeeii, akhirnya guw ga bisa konsentrasi untuk melanjutkan tulisan guw… Di rumah sakit ternyata berisiknya unyu.unyu banget yeee… Baiklah..semoga tulisan ini menjadi pembuka jalan otak guw untuk tetap menulis di tahun 2011 ini… Selamat tahun baru semuanya… Semoga tahun 2011 bisa dikalahkan dengan semangat dan kebersamaan kita… God Bless U all..
Ayo semangat hadapi 2011!!!
*kecupsayang..Muaaachh*
Langganan:
Postingan (Atom)